Memuaskan janda super bahenol

MEGASEX – Sejak aku membuka praktek dirumahku sendiri, penghasilanku semakin banyak, jadi kehidupan ekonomiku sekarang berkembang dengan pesat. Banyak yang rela antri untuk berobat denganku.aku sendiri juga selalu menerima panggilan untuk datang kerumah pasien yang tidak bisadatang ketempat praktekku disebabkan karena faktor ekonomi dan prasarana. Sehingga pasienbisa sangat akrab denganku dan sangat baik padaku. Kadang aku juga dibawakan ala makananapa saja dari pasienku. Sampai akhirnya aku ditugaskan oleh rumah sakit untuk berdinas didesa selama beberapa minggu.

Aku yang gak mau mendapat komentar jelek dari pemilik perusahaan pun menjalankan tugas tersebut dan aku sementara menutup tempat praktekku yang ada dirumah karena jarak antara desa dan rumahku sangat jauh sekali, gak mungkin jka untuk bolak-balik dalam sehari. Akhirnya aku berangkat kedesa yang sudah ditentukan oleh rumah sakit. Disana aku mendapat penginapan rumah milik warga yang seadanya saja, dan aku pun menerimanya. Suatu malam hari, aku diminta mengunjungi pasien yang katanya sedang sakit parah dirumahnya.

Seperti biasa, aku mengunjunginya setelah aku menutup praktek pada sekitarsetengah sepuluh malam. Ternyata sakitnya sebenarnya tidaklah parah bila ditinjau darikacamata kedokteran, hanya flu berat disertai kurang darah. Jadi dengan suntikan dan obat yang biasa aku sediakan bagi mereka yang kesusahan memperoleh obat malam malam, si ibudapat di ringankan penyakitnya. Saat aku mau meninggalkan rumah si ibu, ternyata tangguldi tepi sungai jebol, dan air bah menerjang.Hingga mobil kijang bututku serta merta terbenam sampai setinggi kurang lebih 50 senti danmematikan mesin yang sempat hidup sebentar. Air di mana-mana, dan aku pun membantukeluarga si ibu untuk mengungsi ke atas. Karena kebetulan rumah petaknya terdiri dari 2lantai dan di lantai atas ada kamar kecil satu-satunya tempat anak gadis si ibu tinggal.Karena tidak ada kemungkinan untuk pulang, maka si Ibu menawarkan aku untuk menginapsampai air surut.Di kamar yang sempit itu, si ibu segera tertidur dengan pulasnya, dan tinggallah akuberduaan dengan anak si ibu, yang ternyata dalam sinar remang-remang, tampak manis sekali,maklum, umurnya aku perkirakan baru sekitar awal dua puluhan. Pak dokter, maaf ya, kamitidak dapat menyuguhkan apa apa, agaknya semua perabotan dapur terendam di bawah, katanyadengan suara yang begitu merdu, sekalipun di luar terdengar hamparan hujan masih mendayu dayu.

Oh, enggak apa-apa kok Dik, sahutku. Dan untuk melewati waktu, aku banyak bertanyapadanya, yang ternyata bernama Tante Mirna. Ternyata Tante Mirna adalah janda tanpa anak,yang suaminya meninggal karena kecelakaan di laut 2 tahun yang lalu. Karena hanya berdua
saja dengan ibunya yang sakit-sakitan, maka Tante Mirna tetap menjanda. Tante Mirnasekarang bekerja pada pabrik konveksi pakaian anak-anak, namun perusahaan tempatnyabekerja pun terkena dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan.Saat aku melirik ke jam tanganku, ternyata jam telah menunjukkan setengah dua dini hari,dan aku lihat Tante Mirna mulai terkantuk-kantuk, maka aku sarankan dia untuk tidur saja,dan karena sempitnya kamar ini, aku terpaksa duduk di samping Tante Mirna yang mulaimerebahkan diri. Tampak rambut Tante Mirna yang panjang terburai di atas bantal. Dadanyayang membusung tampak bergerak naik turun dengan teraturnya mengiringi nafasnya. KetikaTante Mirna berbalik badan dalam tidurnya, belahan bajunya agak tersingkap, sehingga dapatbuah dadanya yang montok dengan belahan yang sangat dalam.

Baca Juga :  Cerita Dewasa Nafsu Binal Tante Dewi

Pinggangnya yang ramping lebih menonjolkan busungan buah dadanya yang tampak sangatmenantang. Aku coba merebahkan diri di sampingnya dan ternyata Tante Mirna tetap lelapdalam tidurnya. Pikiranku menerawang, teringat aku akan Wati, yang juga mempunyai buahdada montok, yang pernah aku tiduri malam minggu yang lalu, saat aku melepaskan lelah dipanti pijat tradisional yang terdapat banyak di kawasan aku berpraktek. Tapi Wati ternyatahanya nikmat di pandang, karena permainan seksnya jauh di bawah harapanku. Waktu itu akuhampir-hampir tidak dapat pulang berjalan tegak, karena burungku masih tetap keras dan mengacung setelah selesai bergumul dengan Wati.Maklum, aku tidak terpuaskan secara seksual, dan kini, telah seminggu berlalu, dan aku masih memendam berahi di antara selangkanganku. Aku mencoba meraba buah dada Tante Mirnayang begitu menantang, ternyata dia tidak memakai beha di bawah bajunya.Teraba putingsusunya yang mungil. dan ketika aku mencoba melepaskan bajunya, ternyata dengan mudahdapat kulakukan tanpa membuat Tante Mirna terbangun. Aku dekatkan bibirku ke putingnyayang sebelah kanan, ternyata Tante Mirna tetap tertidur. Aku mulai merasakan kemaluankumulai membesar dan agak menegang, jadi aku teruskan permainan bibirku ke puting susu TanteMirna yang sebelah kiri, dan aku mulai meremas buah dada Tante Mirna yang montok itu.

Terasa Tante Mirna bergerak di bawah himpitanku, dan tampak dia terbangun, namun akusegera menyambar bibirnya, agar dia tidak menjerit. Aku lumatkan bibirku ke bibirnya,sambil menjulurkan lidahku ke dalam mulutnya. Terasa sekali Tante Mirna yang semula agaktegang, mulai rileks, dan agaknya dia menikmati juga permainan bibir dan lidahku, yangdisertai dengan remasan gemas pada ke dua buah dadanya. Setalah aku yakin Tante Mirnatidak akan berteriak, aku alihkan bibirku ke arah bawah, sambil tanganku mencobamenyibakkan roknya agar tanganku dapat meraba kulit pahanya.Ternyata Tante Mirna sangat bekerja sama, dia gerakkan bokongnya sehingga dengan mudahmalah aku dapat menurunkan roknya sekaligus dengan celana dalamnya, dan saat itu kilat diluar membuat sekilas tampak pangkal paha Tante Mirna yang mulus, dengan bulu kemaluan yangtumbuh lebat di antara pangkal pahanya itu. Kujulurkan lidahku, kususupi rambut lebat yangtumbuh sampai di tepi bibir besar kemaluannya. Di tengah atas, ternyata clitoris TanteMirna sudah mulai mengeras, dan aku jilati sepuas hatiku sampai terasa Tante Mirna agakmenggerakkan bokongnya, pasti dia menahan gejolak berahinya yang mulai terusik olehjilatan lidahku itu. Tante Mirna membiarkan aku bermain dengan bibirnya, dan terasatangannya mulai membuka kancing kemejaku, lalu melepaskan ikat pinggangku dan mencobamelepaskan celanaku. Agaknya TanteMirna mendapat sedikit kesulitan karena celanaku terasasempit karena kemaluanku yang makin membesar dan makin menegang.Sambil tetap menjilati kemaluannya, aku membantu Tante Mirna melepaskan celana panjang dancelana dalamku sekaligus, sehinggakinikami telah bertelanjang bulat, berbaring bersamadi lantai kamar, sedangkan ibunya masih nyenyak di atas tempat tidur. Mata Tante Mirnatampak agak terbelalak saat dia memandang ke arah bawah perutku, yang penuh ditumbuhi olehrambut kemaluanku yang subur, dan Penisku yang telah membesar penuh dan dalam keadaantegang, menjulang dengan kepala kemaluanku yang membesar padaujungnya dan tampak merahberkilat.

Baca Juga :  Tubuhku Dijadikan Bahan Taruhan Judi Online

Kutarik kepala Tante Mirna agar mendekat ke kemaluanku, dan kusodorkan kepala kemaluankuke arah bibirnya yang mungil. Ternyata Tante Mirna tidak canggung membuka mulutnya danmengulum kepala kemaluanku dengan lembutnya. Tangan kanannya mengelus Penisku sedangkan tangan kirinya meremas buah kemaluanku. Aku memajukan bokongku dan Penisku makin dalammemasuki mulut Tante Mirna. Kedua tanganku sibuk meremas buah dadanya, lalu bokongnya danjuga kemaluannya. Aku mainkan jariku di clitoris Tante Mirna, yang membuatnyamenggelinjang, saat aku rasakan kemaluan Tante Mirna mulai membasah, aku tahu, saatnya sudah dekat.

Kulepaskan kemaluanku dari kuluman bibir Tante Mirna, dan kudorong Tante Mirna hinggatelentang. Rambut panjangnya kembali terburai di atas bantal. Tante Mirna mulai sedikitmerenggangkan kedua pahanya, sehingga aku mudah menempatkan diri di atas badannya. Dengandada menekan kedua buah dadanya yang montok, dengan bibir yang melumat bibirnya, danbagian bawah tubuhku berada di antara kedua pahanya yang makin dilebarkan. Aku turunkanbokongku, dan terasa kepala kemaluanku menyentuh bulu kemaluan Tante Mirna.Lalu aku geserkan agak ke bawah dan kini terasa kepala kemaluanku berada diantara keduabibir besarnya dan mulai menyentuh mulut kemaluannya. Kemudian aku dorongkan Peniskuperlahan-lahan menyusuri liang sanggama Tante Mirna. Terasa agak seret majunya, KarenaTante Mirna telah menjanda dua tahun, dan agaknya belum merasakan Penis laki-laki sejakitu. Dengan sabar aku majukan terus Penisku sampai akhirnya tertahan oleh dasar kemaluan  Tante Mirna. Ternyata Penisku cukup besar dan panjang bagi Tante Mirna, namun ini hanya sebentar saja,karena segera terasa Tante Mirna mulai sedikit menggerakkan bokongnya sehingga aku dapatmendorong Penisku sampai habis. Menghunjam ke dalam Memek Tante Mirna. Aku membiarkanPenisku di dalam Memek Tante Mirna sekitar 20 detik, baru setelah itu aku mulai menariknyaperlahan-lahan, sampai kira-kira setengahnya, lalu aku dorongkan dengan lebih cepat sampai habis.

Baca Juga :  ADIK IPARKU YANG MANJA

Gerakan bokongku ternyata membangkitkan berahi Tante Mirna yang juga menimpali dengangerakan bokongnya maju dan mundur, kadangkala ke arah kiri dan kanan dan sesekali bergerakmemutar, yang membuat kepala dan Penisku terasa di remas-remas oleh Memek Tante Mirna yangmakin membasah. Tidak terasa, Tante Mirna terdengar mendasah dasah, terbaur dengandengusan nafasku yang ditimpali dengan hawa nafsu yang makin membubung. Untuk kali pertamaaku menyetubuhi Tante Mirna, aku belum ingin melakukan gaya yang barangkali akanmembuatnya kaget.Jadi aku teruskan gerakan bokongku mengikuti irama bersetubuh yang tradisional, namun inijuga membuahkan hasil kenikmatan yang amat sangat. Sekitar 40 menit kemudian, disertaidengan jeritan kecil Tante Mirna. Aku hunjamkan seluruh Penisku dalam dalam, kutekan dasarkemaluan Tante Mirna dan seketika kemudian, terasa kepala kemaluanku menggangguk-angguk didalam kesempitan Memek Tante Mirna dan memancarkan air maniku yang telah tertahan lebih
dari satu minggu.

Terasa badan Tante Mirna melamas, dan aku biarkan berat badanku tergolek di atas buahdadanya yang montok. Penisku mulai melemas, namun masih cukup besar, dan kubiarkantergoler dalam jepitan Memeknya. Terasa ada cairan hangat mengalir membasahi pangkalpahaku. Sambil memeluk tubuh Tante Mirna yang berkeringat, aku bisikan ke telinganya,Tante Mirna, terima kasih, terima kasih.,,,,-

mega post

Related Posts

Pemerkosaan Berujung Kenikmatan

MEGASEX – KISAH NYATA-Saya seorang wanita berusia 25 tahun dan sekarang saya tinggal sendirian di rumah saya yang terletak di salah satu kompleks di daerah Jakarta yang oleh sebagian orang disebut daerah kaya. Saya seorang janda tanpa anak dan suami saya meninggal secara tak terduga enam bulan lalu. Saat itu, pernikahan kami baru memasuki tahun kedua. Rumah tempat saya tinggal adalah hadiah pernikahan untuk saya dan suami saya membelinya atas nama saya. “Sebagai bukti tulus cintaku padamu,” ujarnya. Rumah-rumah di komplekku terbilang saling berjauhan karena masing-masing rumah memiliki pekarangan yang luas. Hidup di Jakarta menyebabkan aku juga tidak begitu mengenal tetanggaku. Kami masing-masing memiliki kehidupan sendiri-sendiri. . Sering aku merasa kesepian tinggal sendiri di rumah ini, tapi aku tidak mau menggunakan jasa pramuwisma, aku ingin mengerjakan pekerjaan rumahku sendiri. Alasanku pada mama sih biar aku ada kesibukan di rumah, rasanya lebih enjoy kalau semua dikerjakan sendiri. Malam itu aku pulang agak larut karena baru pulang dari acara ulang tahun temanku. Setelah mengunci pintu depan aku…

Continue reading
Bercinta Dengan Tika Yang Masih Perawan

MEGASEX – Kenapa lagi sih kamu ? “ tanyaku dengan nada sinis kepada Tika. “Maaf kak….. aku jarang latihan..” “Udah berkali2 kamu ga bisa ngikutin.. nadanya melenceng semua… jangan dikira bisa tanpa latihan kamu bisa main saksofon dengan bagus” lanjutku. Tika hanya terdiam. matanya memandang ke lantai, seakan2 menghitung jumlah lantai keramik, atau sekedar mengira2 luas karpet yang melapisinya. Aku sebal. Sebagai seorang guru musik, hal yang paling menyebalkan adalah ketika muridmu tidak berlatih sama sekali. Ditambah lagi, ketika aku sedang pusing mengerjakan tesis s2ku, dimana mengajar saksofon adalah satu2nya hiburanku, murid yang satu ini membuat hatiku kesal. Tika, 19 tahun, seorang mahasiswi yang kebetulan satu universitas dengan tempatku mengambil kuliah s2, menurutku sangat berbakat bermain saksofon. Tapi dia jarang sekali latihan. Terdengar dari nadanya yang melenceng, dan tiupannya yang tidak statis, pertanda dia jarang menyentuh alat musik itu. Sebagai mahasiswa S2 yang membiayai kuliahnya sendiri, bermain musik dan mengajar musik adalah tulang punggung utama yang membiayai kuliahku. Ayahku tidak bisa membiayai lagi kuliahku…

Continue reading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Missed

Kisah ku menjadi wanita hyper sex

    Kisah ku menjadi wanita hyper sex

    JANDA YANG KESEPIAN BUTUH DI ENTOT

      JANDA YANG KESEPIAN BUTUH DI ENTOT

      Ngentot dengan cewe yang haus birahi

        Ngentot dengan cewe yang haus birahi

        Memuaskan janda super bahenol

          Memuaskan janda super bahenol

          Nentot dengan adik angkat

            Nentot dengan adik angkat

            Cerita Dewasa Nafsu Binal Tante Dewi

              Cerita Dewasa Nafsu Binal Tante Dewi